MOTOR INDUKSI 3 FASE
Motor induksi
tiga fasa merupakan motor elektrik yang paling banyak digunakan dalam dunia
industri. Salah satu kelemahan motor
induksi yaitu memiliki beberapa karakteristik parameter yang tidak linier,
terutama resistansi rotor yang memiliki nilai yang bervariasi untuk kondisi
operasi yang berbeda, sehingga tidak dapat mempertahankan kecepatannya secara
konstan bila terjadi perubahan beban.
Oleh karena itu untuk mendapatkan kecepatan yang konstan dan peformansi
sistem yang lebih baik terhadap perubahan beban dibutuhkan suatu pengontrol. Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak
yang paling banyak digunakan dalam dunia industri.
Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang sederhana, kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang mudah, sehingga motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri. Motor induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier, terutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan pengaturan pada motor induksi lebih rumit dibandingkan dengan motor DC.
Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang sederhana, kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang mudah, sehingga motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri. Motor induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier, terutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan pengaturan pada motor induksi lebih rumit dibandingkan dengan motor DC.
Salah satu
kelemahan dari motor induksi adalah tidak mampu mempertahankan kecepatannya
dengan konstan bila terjadi perubahan beban.
Apabila terjadi perubahan beban maka kecepatan motor induksi akan
menurun. Untuk mendapatkan kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja motor
induksi terhadap perubahan beban, maka dibutuhkan suatu pengontrol. Penggunaan motor induksi tiga fasa di
beberapa industri membutuhkan performansi yang tinggi dari motor induksi untuk
dapat mempertahankan kecepatannya walaupun terjadi perubahan beban. Salah satu contoh aplikasi motor induksi
yaitu pada industri kertas. Pada
industri kertas ini untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, dimana ketebalan kertas
yang dihasilkan dapat merata membutuhkan ketelitian dan kecepatan yang konstan
dari motor penggeraknya, sedangkan pada motor induksi yang digunakan dapat
terjadi perubahan beban yang besar.
Beberapa penelitian pengaturan kecepatan motor induksi yang telah
dilakukan antara lain oleh Brian heber, Longya Xu dan Yifan tang (1997)
menggunakan kontroller logika fuzzy untuk memperbaiki performansi kontroller
PID pada pengaturan kecepatan motor induksi.
Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Mohammed dkk(2000) mengembangkan
kontroller fuzzy yang digunakan untuk menala parameter PI. Kontroller fuzzy juga dikembangkan pada penelitian yang
dilakukan Chekkouri MR dkk (2002) dan Lakhdar M & Katia K (2004) dengan
melengkapi mekanisme adaptasi pada kontroller fuzzy pada pengaturan motor
induksi.
Pada penelitian
ini dirancang suatu pengaturan
kecepatan motor induksi 3 fasa dengan
menggunakan pengontrol adaptif fuzzy.
Dengan adanya pengaturan kecepatan ini diharapkan kecepatan motor
induksi dapat konstan sesuai yang
diinginkan, walaupun mendapat perubahan beban, sehingga menghasilkan
performansi motor induksi yang tinggi .Motor induksi merupakan motor arus bolak
balik (ac) yang paling luas penggunaannya. Penamaannya berasal dari kenyataan
bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan
arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating
magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator
yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan
magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns = 120f/2p). Medan putar pada stator tersebut
akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan
sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan putar
stator. Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi
pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan
bertambah besar. Jadi , bila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung
menurun. Dikenal dua tipe motor induksi yaitu motor induksi dengan rotor
belitan dan rotor sangkar.
Sebelum
kita membahas bagaimana rotating magnetic
field (medan putar) menyebabkan sebuah motor berputar, marilah kita tinjau
bagaimana medan putar ini dihasilkan. Gambar berikut menunjukkan sebuah stator tiga fasa dengan suplai arus bolak
balik tiga fasa pula.
Belitan stator terhubung wye (Y). Dua belitan pada
masing-masing fasa dililitkan dalam arah yang sama. Sepanjang waktu, medan
magnet yang dihasilkan oleh setiap fasa akan tergantung kepada arus yang
mengalir melalui fasa tersebut. Jika arus listrik yang melalui fasa tersebut
adalah nol (zero), maka medan magnet
yang dihasilkan akan nol pula. Jika arus mengalir dengan harga maksimum, maka
medan magnet berada pada harga maksimum pula. Karena arus yang mengalir pada
system tiga fasa mempunyai perbedaan 120o, maka medan magnet yang dihasilkan
juga akan mempunyai perbedaan sudut sebesar 120o pula.
Ketiga medan magnet yang dihasilkan akan membentuk satu
medan, yang akan beraksi terhadap rotor. Untuk motor induksi, sebuah medan
magnet diinduksikan kepada rotor sesuai dengan polaritas medan magnet pada
stator. Karenanya, begitu medan magnet stator berputar, maka rotor juga
berputar agar bersesuaian dengan medan magnet stator.
Pada
sepanjang waktu, medan magnet dari masing-masing fasa bergabung untuk
menghasilkan medan magnet yang posisinya bergeser hingga beberapa derajat. Pada
akhir satu siklus arus bolak balik, medan magnet tersebut telah bergeser hingga
360o,
atau satu putaran. Dan karena
rotor juga mempunyai medan magnet berlawanan arah yang diinduksikan kepadanya,
rotor juga akan berputar hingga satu putaran. Penjelasan mengenai ini dapat
dilihat pada gambar selanjutnya.
Putaran medan magnet dijelaskan pada gambar di bawah
dengan “menghentikan” medan tersebut pada enam posisi. Tiga posisi ditandai
dengan interval 60o pada gelombang sinus yang mewakili arus yang mengalir pada
tiga fasa A,B, dan C. Jika arus mengalir dalam suatu fasa adalah positif, medan
magnet akan menimbulkan kutub utara pada kutub stator yang ditandai dengan A’,
B’, dan C’.
NS= kecepatan sinkron (rpm) NR= kecepatan
rotor (rpm)
Kecepatan medan putar atau kecepatan sinkron dari suatu
motor dapat dicari dengan menggunakan Equation (12-2).
dimana:
NS= kecepatan
sinkron (rpm) NR=
kecepatan rotor (rpm)
Kecepatan medan putar atau kecepatan sinkron dari suatu
motor dapat dicari dengan menggunakan Equation (12-2).
dimana:
Contoh:
Sebuah
motor induksi dua kutub, 60 Hz, mempunyai kecepatan pada beban penuh sebesar
3554 rpm. Berapakah persentase slip pada beban penuh?
Solusi:
Satuan listrik :
Arus listrik (I) =>
ampere
Tegangan listrik (V) = beda
potensial => volt
Tahanan (R) = resistansi
=> ohm
Reaktansi (X)=> ohm
Impedansi (Z)= R ± jX =>
ohm
Daya
(S) = P ± jQ => volt ampere
Daya
aktif (P) => watt
Daya
reaktif (Q) => volt ampere reaktif
Energi
(E) => watt-hour (watt-jam)
Faktor
daya (cos j) => tidak ada satuan
0 komentar: