- Kelas Jalan
Kelas jalan dibagi menjadi 5 yaitu :
a.
Jalan arteri primer : merupakan jalur jalan penampung
kegiatan local dan regional, lux penerangan yang dibutuhkan 50 lux menurut SNI
2000
b.
Arteri sekunder : pendukung jalan arteri primer yang lux
penerangannya membutuhkan 50 lux menurut SNI 2000
c.
Kolektor primer : jalur pengumpul dari jalan lingkungan
dan lux yang digunakan 30 lux
d.
Kolektor sekunder : jalur pengumpul dari jalan lingkungan
yang akan bermuara pada jalur kolektor primer. Lux yang digunakan 30 lux
e.
Jalan lingkungan : jalan lingkungan perumahan, pedesaan
ataupun perkampungan menggunakan 15 lux
Dalam
perencanaan instalasi hal penting yang diperhatikan adalah :
1.
Tingkat luminasi
Tingkat luminasi mempengaruhi sensitivitas dari pengemudi
2.
Keseragaman luminitas
3.
Pembatasan derajat kesilauan
Pada pembatasan derajat kesilauan dibagi menjadi 2 jenis
kesilauan yaitu :
Ø Kesilauan
Relatif
Merupakan silau
yang menyebabkan penglihatan pengamat terganggu tetapi tidak menyebabkan mata
sakit
Ø Kisilauan
Absolut
Merupakan
kesilauan yang menyebabkan letih pada mata
Besar silau absolut dibatasi oleh :
a.
Kuat penerangan sumber cahaya
b.
Luminitas rata-rata permukaan
c.
Sudut antara sumber cahaya dengan arah pandang mata
d.
Sudut ruang
e.
Jumlah sumber cahaya yang menyebabkan silau
f.
Warna cahaya
g.
Bentuk sumber cahaya
Kesilauan ini akan mengurangi kenyamanan
dalam memandang. Keefektifan penunjuk visual juga diberikan kepada pemakai
jalan untuk mengenal arah jalan, ukuran jalan dengan kecepatan dan aman.
Desain
Penerangan Jalan
Desain penerangan meliputi :
1.
Data jalan yang meliputi kelas jalan, panjang jalan,
lebar jalan serta ruas jalan
2.
Tingkat iluminasi yang membutuhkan daya lampu yang
tergantung pada jarak yang dipakai
Perencanaan
perlu mempertimbangkan aspek teknik, estetika dan ekonomi. Pemilihan sumber
cahaya, luas jaringan listrik, jenis tiang, ornament dan armatir lampu. Faktor
data lalu lintas yang harus dipertimbangkan adalah :
·
Keadaan dua sisi jalan
·
Volume arus lalu lintas
·
Kejadian malam hari
·
Kejadian kejahatan di malam hari
·
Banyaknya tikungan
·
Konstruksi jalan
Pengaturan
letak peneranagn berdasarkan kondisi jalan yaitu :
1.
Jalan satu jalur
Pada jalan satu jalur dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
v Jalur lampu
PJU satu sisi
v Jalur lampu
selang seling
v Jalur lampu
berhadapan
2.
Jalan dua jalur
Pada jalan dua jalur dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
v Central
v Kombinasi
central dan berhadapan
Untuk malam
hari perlu diperhatikan dipersimpangan :
1.
Memberikan tingkat luminasi yang tinggi pada persimpangan
2.
Menggunakan lampu dengan warna yang berbeda pada
persimpangan
3.
Mengguankan tipe luminer yang berbeda antara jalan utama
dan simpangannya
4.
Penggunaan luminer dengan tiang tinggi digunakan untuk
penerangan pada persimpangan kompleks
NB : Jika jalan radiusnya
mencapai +300 m maka dianggap sebagai suatu jalan yang lurus.
Dalam
penataan dan meningkatkan efisiensi energy listrik,
peralatan yang digunakan untuk hemat energy yaitu
a. Penggunaan Elektronik Ballast
b. Penggunaan Fotocell (LDR)
c. Penggunaan amatur lampu yang dapat memberikan
efek pemantulan yang optimal, tahan cuaca dan korosi serta mudah dalam
perawatan.
Juga harus menggunakan peralatan yang
memenuhi standar seperti :
a. Penggunaan KWh meter
b. Kontaktor
c. MCB (Miniature Circuit Breaker)
d. Kabel (Penghantar jenis outdoor)
e. Box Panel (dengan ukuran 35 cm x 50 cm)
terbuat dari plat besi tabal 2 mm dengan cat abu-abu dengan kaca intip untuk
mencatat meter.
0 komentar: